Penyakit

Penyebab Batuk Berdarah, Pengobatan dan Cara Menghindarinya

Batuk berdarah termasuk dalam masalah kesehatan yang serius. Sering disebut sebagai hemoptysis, batuk beradarah menjadi tanda adanya gangguan di sistem pernapasan, terutama di area paru-paru. Ketika pasien mengalami batuk darah, darah yang dikeluarkan seringkali berasal dari saluran pernapasan.

Warna darah pada penyakit ini bervariasi, ada yang berwarna merah muda, ada pula yang berwarna merah pekat. Biasanya darah pada hemoptysis berbusa karena tercampur dengan udara serta dahak. Ketika seseorang mengalami batuk berdarah, pengobatan medis intensif harus dilakukan sesegera mungkin.

Penyebab Batuk Berdarah

batuk berdarah
Ilustrasi pasien yang mengalami gejala batuk berdarah (Sumber: Freepik)

Batuk berdarah biasa dialami siapa saja, baik yang tidak memiliki riwayat penyakit sekalipun. Bagi pasien yang tidak memiliki riwayat penyakit serius, maka batuk darah cenderung tidak menjadi penyakit kronis. Berbeda dengan pasien yang sebelumnya sudah memiliki penyakit tertentu, batuk darah bisa menjadi tanda komplikasi atau penyakit yang lebih berat.

Kehadiran batuk darah bukan tanpa sebab, terdapat beberapa faktor yang menyebabkan kondisi ini terjadi, diantaranya:

  • Tuberkulosis, penyakit ini menjadi faktor terbesar mengapa batuk berdarah terjadi. Pasien TB yang mengalami batuk darah bisa membuat kondisi kesehatannya menurun drastis, penurunan berat badan, hingga demam di malam hari.
  • Bronkitis, gejala batuk pada bronkitis terjadi selama 2 – 3 minggu. Apabila batuk berlangsung lebih dari tiga bulan dan diikuti batuk darah, kemungkinan terjadi luka di saluran pernapasan hingga pecahnya pembuluh darah halus.
  • Pneumonia, yakni kondisi ketika kantung alveoli pada paru-paru mengalami peradangan, baik karena jamur, virus, ataupun infeksi bakteri. Karena radang tersebut, area paru-paru menjadi lebih sensitif dan menyebabkan batuk darah.
  • Kanker paru-paru, kondisi ini terjadi karena sel di jaringan paru-paru mengalami perkembangan yang tidak normal.
  • Edema paru-paru, yakni kondisi ketika terjadi penumpukan cairan di alveolus. Edema pada paru-paru bisa terjadi karena penyakit gagal jantung atau gagal ginjal. Karena adanya penumpukan cairan, sel-sel alveolus menjadi rengang hingga menyebabkan darah merembes ke saluran napas.

Selain faktor penyebab diatas, batuk berdarah juga bisa terjadi karena efek samping obat-obatan pengencer darah, pemakaian narkoba, hingga penyakit auto imun. Pasien yang merokok, pernah menjalani operasi rawat inap di rumah sakit, serta memiliki riwayat kelainan pembekuan darah, juga rentan mengalami batuk berdarah.

Baca juga: Yuk Kenali Batuk Beserta Penyebabnya!

Gejala Batuk Berdarah

Batuk berdarah tidak muncul begitu saja, terdapat tanda-tanda dan gejala yang menandai kondisi ini. Pasien batuk darah seringkali akan mengalami:

  • Batuk selama berhari-hari, bahkan berminggu-minggu sebelum batuk darah muncul.
  • Mengalami nyeri dada.
  • Demam, hingga berkeringat di malam hari.
  • Tubuh terasa lemah dan letih.
  • Mengalami penurunan nafsu makan.
  • Berat badan yang turun secara drastis.
  • Nafas yang memendek.
  • Nyeri pada otot maupun sendi.

Pasien yang mengalami batuk darah akan di diagnonis dokter terlebih dahulu untuk mengetahui tingkat keparahannya. Diagnosis yang dilakukan meliputi tes dahak, tes pencitraan dengan CT Scan, bronkoskopi, hingga tes darah.

Pengobatan Batuk Darah

batuk berdarah
Ilustrasi pasien batuk berdarah yang melakukan pengobatan (Sumber: Freepik)

Setelah dokter melakukan diagnosis, pengobatan akan dilakukan untuk meningkatkan kesembuhan pasien. Penyakit ini tak bisa disembuhkan dengan obat batuk alami maupun obat batuk non resep, tapi harus menggunakan obat-obatan khusus yang diresepkan, diantaranya:

  • Obat batuk supresan, merupakan obat batuk yang digunakan untuk menurunkan frekuensi batuk, sehingga kemungkinan batuk darah terjadi bisa ditekan.
  • Streorid, obat yang digunakan untuk meredakan inflamasi karena pendarahan.
  • Antibiotik, jenis obat yang digunakan untuk membunuh bakteri yang menyebabkan infeksi di saluran napas.
  • Antivirus, obat batuk yang digunakan untuk menghambat infeksi virus penyebab batuk menjadi berdarah.

Baca juga: 7 Panduan Merawat Lansia di Rumah Agar Tetap Sehat

Ketika batuk darah tak bisa disembuhkan dengan obat-obatan yang telah diresepkan, maka dokter akan memberikan perawatan lanjutan, yakni:

  • Embolisasi, prosedur khusus untuk menginjeksi bahan kimia ke saluran pernapasan guna menutup lubang pendarahan di pembuluh darah.
  • Bronkoskopi, prosedur untuk memasukkan alat endoskop ke saluran napas untuk mencari sumber pendarahan. Jika sudah ditemukan sumber pendarahan atau darah yang menyumbat saluran napas, langkah medis akan dilakukan.
  • Tranfusi darah,  prosedur untuk mentranfusikan darah jika terjadi kelainan pembekuan darah yang memicu pendarahan.
  • Kemoterapi, apabila penyebab batuk darah adalah kanker paru-paru.
  • Operasi, tindakan medis ini dilakukan untuk mengangkat jaringan maupun bagian paru-paru yang mengalami kerusakan akibat infeksi atau sel kanker.

Cara Mencegah Batuk Berdarah

batuk berdarah
Ilustrasi pengidap batuk berdarah (Sumber: Freepik)

Batuk darah bisa dicegah dengan menghindari penyebabnya. Berikut ini adalah langkah terbaik yang bisa dilakukan, yakni:

1. Berhenti Merokok

Merokok bisa meningkatkan kemungkinan kanker paru-paru. Selain merokok, menghindari perokok juga disarankan agar tak menjadi perokok pasif. Gunakan bantuan profesional untuk mengurangi atau menghentikan kebiasaan merokok.

2. Cuci Tangan

Penyakit pernapasan seperti pilek atau flu bisa terjadi karena tidak menjaga kebersihan tangan. Usahakan untuk mencuci tangan saat hendak makan atau setelah bepergian. Gunakan air mengalir dan sabun anti kuman untuk menghindari sisa-sisa bakteri atau virus yang masih tertinggal.

3. Hindari Polusi

Ternyata polusi juga bisa menyebabkan batuk berdarah, terutama pasien yang sejak awal mengalami masalah pernapasan. Polusi udara juga bisa merusak jaringan paru-paru dan menyebabkan penyakit kronis lain. Untuk menghindari polusi, bisa dengan tidak memakai pestisida di halaman rumah, membersihkan AC atau kipas secara teratur, hingga mencuci seprai dan menjaga sirkulasi udara di rumah tetap lancar.

Baca juga: Tetap Sehat Saat Polusi Udara Meningkat, Ini Tipsnya!

4. Lindungi Kesehatan Paru-Paru

Bagi Anda yang bekerja di bidang kontruksi atau pertambahan, paru-paru rentan mengalami masalah kesehatan. Karena itu, Anda disarankan menggunakan pelindung sesuai prosedur. Dengan menggunakan alat pelindung, kemungkinan mengalami kanker paru-paru, asma, hingga COPD bisa dihindari.

Menjaga kesehatan pasien yang mengalami batuk berdarah memang bukan hal yang mudah. Untuk itu, Anda disarankan menggunakan layanan perawat atau pendamping orang sakit. Caregiver ID menghadirkan perawat profesional nan handal yang bisa membantu Anda merawat pasien di rumah.

Dengan perawat yang profesional, kesehatan pasien bisa terpantau dengan baik. Tak hanya kesehatannya yang terjaga, perawat juga akan memudahkan aktivitas sehari-hari pasien. Hubungi Caregiver ID sekarang juga untuk mendapatkan tenaga kesehatan yang profesional dan terpercaya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *