Mengenal Rematik Kaki, Kenali Gejala dan Langkah Mengatasinya
Rematik kaki merupakan salah satu jenis rematik yang umum dialami oleh lansia. Gejala yang paling umum terjadi adalah rasa nyeri dan pembengkakan di area kaki, sehingga membuat lansia kesulitan untuk berjalan.
Tidak banyak yang tahu bahwa rematik merupakan penyakit autoimun, yakni kondisi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sehat. Jaringan sehat ini bisa berupa bagian persendian, yang akhirnya menyebabkan radang sendi.
Sebenarnya rematik tak hanya bisa terjadi pada area kaki saja, tapi bisa juga terjadi di seluruh persendian tubuh. Apabila tak segera mendapatkan perawatan, rasa nyeri ini akan memburuk dan membuat lansia kesulitan beraktifitas.
Penyebab Rematik Kaki
Belum diketahui secara pasti mengapa seseorang bisa mengalami rematik selain karena gangguan autoimun. Namun ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang rentan mengalami rematik, diantaranya adalah:
- Berusia lebih dari 40 tahun.
- Memiliki riwayat keluarga yang memiliki penyakit rematik.
- Kebiasaan merokok.
- Mengalami obesitas.
- Sering terpapar zat berbahaya dari lingkungan yang ada di sekitarnya.
- Gaya hidup yang kurang sehat.
- Mengalami infeksi, trauma, atau masalah metabolism.
- Terjadi keausan pada sendi, bisa juga karena sendi mengalami tekanan berlebih.
Ketika seseorang mengalami rematik, sistem imun tubuh menyerang sinovium, yakni membran yang ada di bagian sendi tubuh. Ketika sinovium diserang, maka ia akan meradang dan menyebabkan kerusakan pada tulang rawan di sekitar area sendi.
Hal ini pun kemudian berpengaruh pada tendon dan ligament yang ada di dekat sendi. Kerusakan yang tak segera mendapatkan pengobatan akan membuat kedua bagian tersebut menjadi lemah dan renggang. Seiring berjalannya waktu, sendi akhirnya kehilangan bentuk dan membuatnya berubah posisi.
Baca juga: Rekomendasi Makanan Penguat Tulang dan Sendi Lansia
Gejala Rematik Kaki
Apabila rematik terjadi pada area kaki, maka akan dirasakan gejala-gejala berikut ini. Umumnya pengidap rematik memiliki gejala yang sama, berupa:
1. Rasa Nyeri
Gejala rematik kaki yang pertama adalah rasa nyeri pada area persendian, terutama di pergelangan kaki hingga bagian jari-jari. Rasa nyeri tersebut seperti ditusuk-tusuk, biasanya terjadi di pagi hari atau ketika lansia merasakan udara dingin.
2. Bengkak
Selain nyeri, rematik kaki juga bisa menyebabkan bengkak di area sendi. Pembengkakan ini terjadi akibat peradangan dan meningkatnya produksi cairan synovial di area sendi. Jumlah yang cairan yang berlebih akan membuat sendi bengkak dan membuat pergerakan tubuh jadi lebih sulit.
3. Rasa Kaku
Berikutnya adalah rasa kaku pada bagian kaki, terutama di area sendi. Kekakuan bisa terjadi karena dampak peradangan dan pembengkakan. Akhirnya area yang bengkak dan meradang sulit digerakkan saat hendak beraktifitas.
4. Sensasi Panas
Rasa panas di area kaki juga bisa menjadi tanda rematik. Ketika bagian sendi mengalami peradangan, maka suhunya akan meningkat. Suhu yang tinggi memang baik untuk melawan infeksi kuman, namun untuk rematik, sensasi ini malah tak memberikan efek yang sama.
Baca juga: Cara Mengatasi Sakit Sendi pada Lansia dan Tips Pencegahannya
5. Mengalami Kesemutan
Radang pada sendi karena rematik bisa saja mempengaruhi jaringan tubuh di sekitarnya, terutama pembuluh darah serta saraf. Hal ini bisa memicu kesemutan, yakni sensasi seperti ada semut yang mengerumuni kaki dan menjalar hingga area betis.
6. Perubahan Bentuk Kaki
Gejala rematik kaki juga bisa menyebabkan perubahan bentuk pada kaki. Keluhan ini bisa terjadi karena adanya efek peradangan yang berlangsung lama. Sehingga menyebabkan jaringan penghubung antar tulang maupun otot tak bisa bekerja secara sempurna. Alhasil struktur kaki pun berubah karena tak bisa berfungsi sebagaimana mestinya.
7. Sulit Berjalan
Ketika semua gejala diatas dirasakan secara bersamaan, kemungkinan besar lansia akan mengalami kesulitan saat berjalan. Bahkan bentuk kakinya bisa berubah total, yang akhirnya menyebabkan kecacatan permanen dan menghambat aktivitas.
Baca juga: Mengatasi Sakit Lutut Pada Lansia Agar Tidak Kambuhan
Cara Mengatasi Rematik Kaki
Ketika sudah merasakan gejala rematik kaki diatas, sebaiknya segera lakukan perawatan dan pengobatan jika tak ingin kondisinya memburuk. Beberapa langkah yang disarankan untuk mengatasinya adalah:
1. Obat-Obatan
Cara pertama untuk mengatasi rematik kaki adalah dengan mengonsumsi obat-obatan. Dokter seringkali menyarankan konsumsi obat-obatan apabila gejala yang dirasakan masih ringan. Jenis obat yang diberikan pun variatif, bisa berupa obat anti inflamasi, nonsteroid, hingga steroid.
2. Melakukan Terapi
Terapi juga disarankan untuk pengidap rematik yang ingin mengatasi rematik dengan lebih optimal. Terapi yang dilakukan bisa berupa terapi fisik atau okupasi, sehingga persendian lebih sehat dan fleksibel. Lansia juga disarankan menggunakan alat bantu untuk menghindari stress karena nyeri yang tak kunjung sembuh.
3. Operasi
Langkah lainnya adalah dengan melakukan operasi. Operasi akan dilakukan untuk memperbaiki sendi yang telah rusak. Dengan melakukan operasi, maka pemulihan sendi dan pengurangan rasa sakit bisa dilakukan dengan lebih maksimal.
Mengalami rematik kaki bukan akhir dari segalanya. Lansia yang mengalami rematik kaki bisa tetap beraktifitas seperti biasanya dengan melakukan pola hidup sehat. Agar kondisinya tak memburuk, sebaiknya lansia menggunakan layanan perawat caregiver.
Perawat lansia atau caregiver akan membantu lansia beraktifitas, memberikan dukungan moral, serta mengingatkan konsumsi obat maupun jadwal terapi. Menghadirkan perawat lansia bisa jadi pilihan tepat untuk keluarga yang tak bisa membersamai lansia setiap hari.
Hubungi Caregiver ID untuk mendapatkan perawat lansia terbaik yang sudah berpengalaman, tersertifikasi, dan ahli di bidangnya. Caregiver ID menghadirkan dua perawat yang bisa menemani keluarga tersayang, yakni caregiver atau perawat lansia dan perawat khusus untuk orang sakit.