Kesehatan

Kenali Gejala Hipotensi dan Bagaimana Cara Mencegahnya

Tekanan darah rendah atau hipotensi adalah suatu kondisi ketika tekanan darah pada tubuh dibawah batas normal. Ketika tekanan darah di dalam tubuh terlalu rendah, bisa jadi ada gangguan kesehatan atau gejala dari penyakit tertentu.

Darah memiliki fungsi penting untuk mengedarkan oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh. Sehingga tekanan darah yang rendah bisa menyebabkan kompilasi penyakit tertentu, misalnya masalah jantung, stroke, atau terhambatnya peredaran darah.

Tekanan darah normal yang dimiliki oleh manusia berada di rentang angka 90/60 mmHg sampai 120/80 mmHg. Ketika tekanan darah berada di bawah angka 90/60 mmHg, maka seseorang berkemungkinan besar mengalami hipotensi.

Penyebab Hipotensi

gejala hipotensi
Ilustrasi seseorang yang mengalami gejala hipotensi (Sumber: Freepik)

Sebenarnya perubahan tekanan darah merupakan hal yang normal terjadi. Aktivitas, makanan yang dikonsumsi, serta kondisi tubuh berperan penting dalam menjaga keseimbangan tekanan darah. Untuk hioptensi, beberapa faktor penyebabnya antara lain:

Rendahnya Volume Darah dalam Tubuh

Ketika seseorang mengalami cidera parah atau pendarahan dalam jumlah besar, besar kemungkinan ia akan mengalami hipoteni. Cidera parah yang menyebabkan pendarahan hebat akan menurunkan volume darah dan membuat aliran darah di tubuh tak optimal.

Hipotensi Ortotastik

Perubahan posisi tubuh yang terlalu cepat, misalnya tiba-tiba berdiri, bisa menyebabkan hipotensi ortotastik. Kondisi tersebut akan membuat tubuh tak bisa mengimbangi aliran darah ke otak, yang akhirnya menyebabkan tekanan darah menurun.

Dehidrasi

Penyebab hipotensi lainnya adalah dehidrasi, yakni kondisi ketika tubuh mengalami kekurangan cairan atau dehidrasi. Tubuh yang kekurangan asupan air akan menyebabkan kondisi pusing, mudah lelah, serta terasa lemas. Dehidrasi yang tak segera diatasi bisa menyebabkan hipotensi pada tubuh.

Baca juga: Kenali 5 Cara Mencegah Dehidrasi Secara Efektif, Tak Hanya Minum Air

Perubahan Suhu yang Ekstrem

Cuaca yang terlalu panas atau suhu yang terlalu dingin bisa menyebabkan hipotensi. Bukan itu saja, kondisi tersebut juga bisa memperburuk efek yang ditimbulkan oleh hipotensi, sehingga kondisi tubuh bisa menurun secara drastis.

Masalah pada Jantung

Jantung memiliki peran penting untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh, sehingga masalah pada jantung bisa menyebabkan hipotensi. Penyakit jantung seperti gagal jantung, ternyata bisa membuat fungsi jantung tak optimal. Akibatnya, tuuh pun rentan mengalami perubahan tekanan darah secara drastis.

Anemia

Kekurangan hemoglobin atau sel darah merah pada tubuh, cenderung menyebabkan tekanan darah menurun. Hal ini bisa terjadi karena jumlah hemoglobin yang terlalu rendah, sehingga membuat tubuh tak bisa mengalirkan darah secara optimal.

Mengonsumsi Obat-Obatan Tertentu

Hipotensi juga bisa terjadi karena mengonsumsi obat-obatan resep. Obat-obatan yang dikhususkan untuk menyembuhkan gagal jantung, disfungsi ereksi, depresi dan masalah neurologis termasuk dalam jenis ini. Karena itu, pasien yang mengalami hipotensi dan mengonsumsi jenis obat tersebut, disarankan menerapkan pola hidup sehat.

Gejala Hipotensi

gejala hipotensi
Ilustrasi seseorang yang mengalami hipotensi (Sumber: Freepik)

Seringkali hipotensi tidak menimbulkan gejala yang mencolok, namun terdapat tanda-tanda yang sebaiknya diwaspadai. Beberapa diantaranya adalah:

  • Mudah merasa pusing.
  • Mudah lemas, bahkan bisa mengalami pingsan.
  • Mual dan muntah.
  • Penglihatan mudah terdistorsi atau kabur.
  • Napas pendek-pendek, cepat dan terasa dangkal.
  • Mudah lelah dan tubuh terasa lemah.
  • Kebingungan, linglung dan kesulitan berkonsentrasi.
  • Kulit cenderung pucat.
  • Agitasi atau perubahan perilaku yang tidak biasa.

Baca juga: Pandangan Sering Kabur dan Pusing Tiap Bangun Tidur, Benarkan Tanda Hipertensi?

Komplikasi Hipotensi yang Mungkin Terjadi

Meski resikonya kecil, terdapat kompilasi dari hipotensi yang mungkin terjadi, antara lain:

Jatuh dan Cidera

Ketika seseorang mengalami hipotensi, kemungkinan resiko terbesar adalah pusing yang berakhir pingsan. Saat pingsan, seseorang bisa saja jatuh dan mengalami cidera kecil ataupun berat. Beberapa cidera yang mungkin terjadi adalah patah tulang, gegar otak, hingga cidera serius yang bisa mengancam jiwa.

Syok

Tekanan darah yang terlalu rendah bisa mempengaruhi organ tubuh. Secara tak langsung, jumlah darah yang didapatkan oleh organ tubuh pun menurun. Kondisi ini bisa saja menyebabkan kerusakan organ hingga syok pada tubuh.

Masalah Jantung

Jantung akan bekerja keras untuk menompa darah ke seluruh tubuh ketika tekanan darah turun. Seiring waktu, kondisi ini bisa saja menyebabkan kerusakan pada jantung, baik kerusakan permanen atau gagal jantung. Masalah jantung nantinya juga bisa menyebabkan masalah thrombosis vena hingga stroke.

Cara Mengatasi Hipotensi

gejala hipotensi
Ilustrasi cara mengobati hipotensi (Sumber: Freepik)

Dokter akan menyarankan pasien dengan hipotensi untuk melakukan serangkaian pengobatan. Jenis pengobatan yang biasanya dianjurkan untuk mengatasi hipotensi adalah:

  • Dokter meresepkan obat yang bisa mempersempit pembuluh darah, ketika pembuluh darah lebih sempi, maka tekanan darah bisa meningkat.
  • Meningkatkan volume darah atau resusitasi cairan, yakni memasukkan cairan ke dalam aliran darah lewat infus.
  • Mengubah cara tubuh menangani cairan, bisa dengan memberikan obat-obatan sehingga membuat ginjak menyimpan cairan dan garam dalam tubuh.

Baca juga: Apa Itu Gaya Hidup Sedentari dan Dampaknya Bagi Tubuh

Cara Mencegah Hipotensi

Agar tak mengalami hipotensi, ada beberapa pola hidup yang disarankan untuk dilakukan. Berikut ini adalah contoh gaya hidup sehat untuk mencegah hipotensi.

  • Mengonsumsi air putih yang cukup untuk mencegah dehidrasi.
  • Rutin melakukan olahraga, setidaknya 30 – 60 menit setiap harinya.
  • Membatasi konsumsi alkohol serta minuman dengan kandungan kafein tinggi.
  • Ubah pola makanan, konsumsi makanan dengan porsi kecil namun lebih sering.
  • Konsumsi makanan sehat, perbanyak konsumsi buah dan sayuran.
  • Jika ingin mengubah posisi tubuh, misalnya dari duduk ke berdiri, lakukan secara perlahan. Tarik napas terlebih dahulu sebelum mengubah posisi tubuh.
  • Tidak berdiri terlalu lama, terutama yang mengalami gejala hipoensi ortostatik.
  • Waspadi efek obat-obatan, terutama yang menyebabkan hipotensi.

Kondisi kesehatan bisa menurun jika hipotensi tak mendapatkan perawatan yang benar. Apabila Anda mengalami gejala hipotensi, segera lakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *