Penyakit

5 Gejala Hipertensi pada Lansia yang Harus di Waspadai

Hipertensi pada lansia merupakan masalah kesehatan yang paling sering terjadi. Hipertensi atau tekanan darah tinggi bisa menyebabkan komplikasi penyakit serius apabila tak diatasi. Apalagi 90% lansia berusia lanjut rentan mengalami hipertensi di masa senjanya.

Penyebab Hipertensi pada Lansia

Usia lanjut menyebabkan kondisi kesehatan menurun secara signifikan. Kondisi inilah yang akhirnya memicu pembuluh darah di dalam tubuh menjadi tebal dan kaku. Apabila tak diikuti dengan pola hidup yang sehat, lansia pun beresiko tinggi mengalami hipertensi.

Selain berkurangnya elastisitas pembuluh darah, hipertensi pada lansia juga bisa terjadi karena perubahan jumlah enzim plasma renin di dalam tubuh. Ketika jumlahnya enzim ini tidak stabil, maka retensi cairan di dalam tubuh akan terjadi. Akibatnya tubuh pun tak bisa membuang garam di dalam tubuh.

Selain kedua faktor tersebut, pola hidup yang tidak sehat juga memicu hipertensi pada lansia. Misalnya enggan berolahraga, mengonsumsi junk food, serta tidak memperhatikan pola makan setiap harinya.

Baca juga: Hipertensi pada Lansia, Penyebab, Gejala dan Cara Mengatasinya

Gejala Hipertensi pada Lansia

hipertensi pada lansia
Ilustrasi lansia yang mengalami gejala hipertensi (sumber: freepik)

Seringkali hipertensi pada lansia tidak menimbulkan gejala, inilah mengapa hipertensi menjadi penyakit pembunuh yang diam-diam mengintai. Namun setidaknya lansia akan merasakan perubahan tubuh berikut ini saat mengidap tekanan darah tinggi.

1. Nafas Pendek

Lansia dengan hipertensi seringkali memiliki nafas yang pendek. Ketika beraktifitas, lansia mungkin akan merasakan sesak napas atau mudah terengah-engah. Mereka juga cenderung menghindari olahraga karena merasa tak nyaman melakukannya.

2. Nyeri di Bagian Dada

Selain nafas yang lebih pendek, lansia pengidap tekanan darah tinggi juga akan mengeluhkan rasa nyeri yang terus menerus di dada. Rasa nyeri ini akan diikuti dengan detak jantung yang tidak teratur, kesulitan bernapas, hingga rasa lelah berlebih.

3. Sakit Kepala

Tekanan darah tinggi pada tubuh ternyata dapat membuat lansia mengalami sakit kepala atau pusing dalam jangka waktu lama. Kondisi ini bisa diikuti dengan gejala lain, seperti telinga yang berdenging, penglihatan buram, serta kebingungan yang datang tiba-tiba.

4. Muncul Darah dalam Urine

Meski jarang terjadi, tekanan darah tinggi bisa menyebabkan lansia mengalami kencing berdarah. Darah di dalam urine ini menunjukkan bahwa pembuluh darah di dalam tubuh tak mampu bekerja dengan baik.

5. Pembengkakan di Area Tertentu

Gejala lain yang mungkin terjadi pada lansia pengidap hipertensi adalah pembengkakan di area tertentu, apalagi jika lansia memiliki penyakit komplikasi lain selain tekanan darah tinggi. Pembengkakan ini bisa terjadi di pergelangan kaki, tangan, lengan, maupun paru-paru.

Baca Juga: Pandangan Sering Kabur dan Pusing Tiap Bangun Tidur, Benarkah Hipertensi?

Cara Mengelola Hipertensi pada Lansia

hipertensi pada lansia
Ilustrasi lansia yang mengalami hipertensi (sumber: freepik)

Terdapat beberapa kebiasaan baik yang bisa dilakukan untuk mencegah hipertensi pada lansia, diantaranya adalah:

  • Aktif bergerak, lakukan olahraga ringan secara teratur agar kesehatan jantung terjaga. Aktifitas fisik yang direkomendasikan untuk lansia adalah jalan kaki, berkebun, atau beres-beres rumah. Rentang waktu terbaik untuk olahraga bagi lansia adalah 20 – 30 menit setiap harinya.
  • Perhatikan asupan makanan, kurangi makanan dengan kandungan lemak serta garam yang tinggi. Sebagai gantinya, perbanyak konsumsi makanan tinggi serat, seperti sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian.
  • Jaga berat badan tetap ideal, caranya dengan memadukan pola makan yang sehat diiringi dengan aktivitas fisik secara teratur. Berat badan ideal akan mengurangi resiko tekanan darah tinggi pada lansia.
  • Rutin memeriksa tekanan darah, sehingga lansia bisa mengurangi resiko tekanan darah tinggi sekaligus komplikasi penyakit lainnya.
  • Konsumsi obat hipertensi sesuai anjuran dari dokter, sehingga kondisi kesehatan selalu terpantau dengan baik. Apabila mengalami keluhan setelah mengonsumsi obat hipertensi, ada baiknya segera melakukan konsultasi lanjutan dengan dokter.

Baca juga: Rekomendasi Olahraga untuk Hipertensi Agar Tekanan Darah Stabil

Waspada Bahaya Hipertensi pada Lansia

hipertensi pada lansia
Ilustrasi lansia yang mendapatkan pengobatan hipertensi (sumber: freepik)

Hipertensi pada lansia tidak boleh dianggap sepele. Pasalnya hipertensi bisa menyebabkan dampak serius pada kesehatan tubuh. Tidak jarang ditemui pengidap hipertensi berusia lanjut juga memiliki masalah kesehatan lain, seperti stroke maupun penyakit jantung.

Hipertensi dapat pula meningkatkan resiko mengalami kerusakan ginjal. Apalagi fungsi tubuh yang menurun juga menyebabkan ginjal tak bisa bekerja secara optimal. Jika ini terjadi, lansia harus mendapatkan perawatan intensif agar kondisinya tak memburuk.

Tekanan darah yang terlalu tinggi juga menyebabkan kebutaan, karena lesi retina bisa meningkat seiring naiknya tekanan darah. Apabila tak mendapatkan pertolongan, resiko lansia mengalami kebutaan di akhir usianya menjadi semakin besar.

Melihat riskannya dampak hipertensi, ada baiknya lansia dipantau secara ketat kesehatannya sedari dini. Caranya dengan menghadirkan perawat atau caregiver disampingnya. Dengan perawat yang berpengalaman, resiko lansia mengalami masalah karena hipertensi bisa diminimalisir.

Anda bisa menghadirkan perawat lansia terbaik untuk keluarga lewat Caregiver ID. Hubungi Caregiver ID untuk membantu lansia menjaga kesehatan dirinya tanpa mengurangi kenyamanannya saat beraktifitas di rumah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *