Cara Mengatasi Sakit Sendi pada Lansia dan Tips Pencegahannya
Lansia sering mengeluh nyeri dan sakit pada area sendi dan tulang. Meski umum terjadi, nyatanya nyeri sendi bisa menganggu aktivitas sehari-hari. Jika tak mendapatkan penanganan dengan baik, nyeri sendiri akan membuat lansia sulit bergerak, bahkan sulit dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Nyeri atau sakit sendi bisa berbeda-beda, ada radang sendi atau artritis atau peradangan pada bantalan sendi. Durasi lama tidaknya nyeri sendiri juga variatif, ada yang terasa ringan dan bisa sembuh dalam waktu singkat, ada yang nyerinya terasa berkepanjangan hingga kronis.
Seiring bertambahnya usia, jaringan sendi dan tulang juga ikut berubah. Struktur tulang yang dulunya kuat, bisa menjadi lebih rapuh dan kaku. Lebih dari 50% lansia yang usianya diatas 65 tahun mengalami nyeri sendi. Berikut adalah penjelasan mengenai cara mengatasi sakit sendi pada lansia dan bagaimana tips pencegahannya.
Mengapa Lansia Rentan Mengalami Sakit Sendi?

Kondisi tulang dan otot yang berubah seiring bertambahnya usia menjadi penyebab utama nyeri sendi pada lansia. Lansia mengalami masalah sendi karena fleksibilitas sendi yang menurun, diikuti dengan cairan pelumas yang secara perlahan berkurang.
Baca juga: 7 Tanda Gejala Awal Kerusakan Sendi pada Lansia, Kenali Sejak Dini
Bukan itu saja yang menyebabkan lansia rentan mengalami nyeri sendi. Bantalan tulang rawan yang lansia miliki juga semakin tipis. Hal ini kemudian membuat ligament atau otot pada sendi semakin pendek. Perubahan ini tak hanya disebabkan karena faktor usia, kurangnya olahraga juga menyebabkan lansia rentan mengalami sakit sendi.
Faktor lain yang menyebabkan sendi mengalami nyeri atau rasa sakit adalah:
- Pernah mengalami cidera sendi.
- Memiliki anggota keluarga yang menderita nyeri sendi.
- Memiliki kelainan bentuk pada tulang, tulang rawan, atau sendi sejak lahir.
- Memiliki daya tahan tubuh yang lemah.
- Memiliki riwayat sakit ginjal atau hati.
- Seseorang yang menderita obesitas serta penyakit metabolik, seperti diabetes dan hemokromatosis, juga rentan mengalami nyeri sendi.
- Kulit yang mengalami psoriasis, eskim, atau mudah terluka.
- Menderita depresi, cemas berlebih, serta stress.
- Sering melakukan kegiatan yang melibatkan gerakan dan tekanan berulang pada sendi, misalnya berkebun, melukis atau menggambar.
Gejala Sakit Sendi pada Lansia
Sakit sendi pada lansia tak boleh diabaikan begitu saja, karena ada kemungkinan lansia mengalami masalah kesehatan lain yang perlu diwaspadai. Seringkali nyeri atau sakit sendi pada lansia dimulai dengan rasa tidak nyaman di area persendian atau tulang, namun di beberapa kondisi, sakit sendi juga disertai dengan gejala lain, diantaranya:
- Sendi terlihat kemerahan, bengkak atau nyeri ketika disentuh atau digunakan beraktivitas.
- Sendi terasa hangat, namun kaku dan sulit digerakkan.
- Gerakan sendiri terbatas, bahkan kurang dari biasanya.
- Sendi sulit untuk digerakkan, bahkan jika sudah parah, membuat pergerakan jadi terbatas. Misalnya jalan menjadi pincang karena nyeri berlebih pada sendi lutut.
Setelah lansia atau pasien mengalami gejala diatas, biasanya dokter akan menanyakan terkait keluhan nyeri yang dirasakan. Mulai dari keparahan rasa nyeri, riwayat penyakit, atau obat-obatan yang sedang dikonsumsi.
Baca juga: Radang Sendi, Gejala, Penyebab, Pencegahan dan Pengobatan
Guna memastikan penyebab sakit sendi pada lansia, dokter bisa saja melakukan pemeriksaan menggunakan tes darah, analisis cairan sendi, hingga melakukan foto rontgen dan pemindaian CT scan.
Cara Mengobati Sakit Sendi pada Lansia

Apabila gejala sakit sendi pada lansia masih tergolong ringan, penanganan dan perawatan bisa dilakukan secara mandiri di rumah, dengan cara:
1. Istirahat yang Cukup
Jangan terlalu banyak bergerak selama proses penyembuhan. Lansia dengan nyeri sendi disarankan untuk menghemat tenaga dan beristirahat yang cukup. Tujuannya agar nyeri sendi tak gampang kambuh dan kondisi kesehatan tulang bisa membaik.
2. Kompres dengan Air Es
Cara lainnya adalah dengan mengompres bagian sendi yang nyeri dan bengkak menggunakan kantong es. Balut es dengan kain yang lembut atau menggunakan kantong es, kemudian letakkan di area yang sakit selama 15 menit. Lakukan beberapa kali sehari, antara 2 – 3 kali agar rasa nyeri bisa mereda.
3. Merendam Sendi dengan Air Hangat
Mandi dengan air hangat terbukti membuat otot dan sendi jadi lebih nyaman. Suhu hangat akan membantu mengurangi kekakuan pada persendian. Mandi air hangat juga bisa membuat lansia lebih bugar dan segar. Selain merendam sendi dengan air hangat, lansia juga bisa menggunakan selimut elektrik dengan teknologi pemanas.
4. Memberikan Pijatan
Memijat sendi dengan lembut juga terbukti mampu mengurangi dan menghangatkan area sendi yang sakit. Berikan pijatan dengan mengoleskan balsam atau minyak urut, sehingga otot di area yang sakit bisa jadi lebih rileks.
Baca juga: Panduan Perawatan Lansia untuk Menjaga Kualitas Hidup di Masa Tua
5. Menggunakan Obat-Obatan
Ada banyak jenis obat sakit sendi pada lansia yang bisa didapatkan dengan mudah di apotik. Misalnya paracetamol atau ibuprofen, keduanya efektif mengurangi rasa nyeri berlebih. Jika tak menyukai jenis obat oral, pilih koyo yang bisa meringankan rasa nyeri dan pegal pada sendi.
6. Konsumsi Obat Resep dari Dokter
Dokter bisa saja meresepkan obat khusus untuk sakit sendi pada lansia. Jenis obat yang diberikan bervariasi, mulai dari obat anti inflamasi nonsteroid, capsaicin, obat suntik, ataupun antibiotik apabila terdapat infeksi bakteri pada tubuh. Pastikan untuk mengonsumsi obat-obatan ini secara teratur sesuai petunjuk dari dokter.
Tips Pencegahan Sakit Sendi pada Lansia

Menangani sakit sendi pada lansia tak cukup hanya dengan obat, lansia bisa mengikuti adaptasi gaya hidup sehat berikut ini sebagai pencegahan nyeri sendi.
1. Berhenti Merokok
Apabila lansia masih merokok, sebaiknya segera kurangi atau hentikan apabila ingin sakit sendi segera membaik. Ternyata merokok dapat memperburuk kondisi sendi, yang akhirnya membuat nyeri sendi tak kunjung sembuh. Hal ini disebabkan kandungan rokok yang bisa memicu peradangan.
2. Konsumsi Omega-3
Makanan yang mengandung omega-3 merupakan makanan yang baik untuk lansia yang mengalami sakit sendi. Pasalnya omega-3 bermanfaat untuk mengurangi tingkat peradangan serta mengurangi rasa nyeri pada sendi. Makanan yang mengandung omega-3 tinggi antara lain ikan sarden, tuna dan juga salmon.
3. Jaga Berat Badan
Menurunkan berat badan akan mengurangi beban tekanan pada lutut. Berat badan yang ideal bisa membuat persendian lebih mudah bergerak. Bantu lansia mengurangi berat badan dengan menerapkan pola hidup lebih sehat.
Baca juga: Asupan Nutrisi dan Makanan untuk Lansia Selama Puasa
4. Melakukan Olahraga secara Rutin
Rutin melakukan aktivitas fisik bisa mencegah nyeri yang timbul karena penuaan. Lansia bisa melakukan olahraga yang ringan, seperti jalan santai, bersepeda, atau melakukan senam tai chi. Jika dilakukan secara teratur, masalah nyeri sendi bisa diminimalisir.
5. Hindari Minuman dengan Gula Tinggi
Tak banyak yang tahu, mengonsumsi makanan atau minuman dengan kadar gula tinggi ternyata tak baik untuk kesehatan sendi. Minuman sejenis ini akan menambah stress pada sendi dan memicu kelebihan berat badan. Sebaiknya ganti minuman tinggi gula dengan air putih biasa.
6. Lakukan Pemeriksaan dan Pengobatan Rutin
Menjalani pemeriksaan dan pengobatan rutin bisa menjadi langkah pencegahan untuk mengurangi resiko nyeri sendi pada lansia. Perawatan dan pemeriksaan di rumah bisa dilakukan lebih mudah dengan layanan caregiver atau perawat untuk lansia.
Selain bisa memantau kondisi kesehatan lansia, caregiver akan memberikan dukungan untuk menjaga kesehatan sendi lansia sekaligus mencegah terjadinya kecelakaan di rumah. Caregiver ID menyediakan perawatan lansia yang berpengalaman dan tersertifikasi, sehingga lansia lebih aman dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Perawat lansia Caregiver ID juga menyediakan layanan yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan pasien. Anda bisa memulai perawatan dari pilihan harian, mingguan, bahkan bulanan. Anda bisa gunakan layanan telekonsultasi dan dokter visit Caregiver ID melalui aplikasi untuk efisiensi pemesanan layanan.