Kesehatan

5 Tips Mengobati Batuk Lansia yang Berkepanjangan, Simak Caranya!

Mengobati batuk lansia yang berkepanjangan membutuhkan usaha dan konsistensi. Apalagi kondisi kesehatan tubuh lansia yang terus menurun, hingga akhirnya menyebabkan proses penyembuhan menjadi lebih lambat.

Banyak yang menganggap sepele masalah batuk pada lansia, dengan anggapan akan sembuh dengan sendirinya. Padahal batuk yang tak kunjung sembuh bisa menjadi tanda adanya penyakit lain. Alasannya karena batuk merupakan sistem mekanisme tubuh untuk mengeluarkan benda asing, seperti debu atau asap.

Apabila terjadi pada lansia, tidak hanya kemungkinan mengalami alergi atau masalah pernapasan. Batuk juga bisa menjadi tanda bahwa kondisi kesehatannya menurun. Inilah tips dan cara mengobatu batuk lansia yang bisa keluarga lakukan.

Penyebab Batuk pada Lansia

mengobati batuk lansia
Ilustrasi lansia yang mengalami batuk berkepanjangan (sumber: freepik)

Umumnya batuk pada lansia dibedakan menjadi dua jenis, yakni batuk yang terjadi dalam jangka pendek serta jangka pendek. Ketika lansia mengalami batuk jangka pendek, penyebab yang sering terjadi antara lain:

  • Mengalami infeksi saluran pernapasan atas, biasanya karena infeksi pada sinus atau tenggorokkan. Kondisi ini akan menyebabkan radang tenggorokan, flu, maupun pilek.
  • Terjadi infeksi di saluran pernapasan bawah, seringkali disebabkan karena adanya infeksi pada saluran udara bagian bawah atau paru-paru. Kondisi ini akan menyebabkan lansia mengalami bronkitis akut atau pneumonia.
  • Memiliki riwayat penyakit jangka panjang yang bisa mempengaruhi saluran pernapasan, misalnya penyakit asma atau penyakit paru obstruktif kronis.
  • Memiliki alergi karena zat tertentu, yang akhirnya menyebabkan rhinitis atau alergi dengan gejala batuk-batuk.
  • Menghirup benda asing ketika bernapas, seperti debu, asap, ataupun bulu.

Baca juga: 7+ Cara Merawat Lansia yang Mengalami Flu dan Demam

Sedangkan untuk batuk jangka panjang, penyebabnya bisa berupa kondisi penyakit serius. Mengobati batuk lansia jenis ini membutuhkan perawatan yang lebih intensif, agar kondisi kesehatan segera membaik. Penyebab yang seringkali menyebabkan batuk jangka panjang adalah:

  • Penyakit bronkitis atau bronkiektasis.
  • Mengalami postnasal drip.
  • Memiliki penyakit GORD atau refluks gastro esophageal.
  • Memiliki penyakit asma.
  • Punya kebiasan merokok.

Kondisi lain yang menyebabkan batuk berkepanjangan pada lansia adalah kanker paru-paru, emboli paru, gagal jantung hingga TBC. Meskipun kasus batuk berkepanjangan dengan penyebab tersebut pada lansia cukup kecil.

Cara Mengobati Batuk Lansia

mengobati batuk lansia
Ilustrasi lansia yang minum obat batuk (sumber: freepik)

Apabila lansia mengalami batuk jangka pendek, kondisi ini umumnya tidak berbahaya dan tidak membutuhkan pengobatan lebih lanjut. Apabila mendapatkan resep obat dari dokter, lansia cukup mengonsumsi obat tersebut secara teratur setiap harinya.

Sedangkan batuk berkepanjangan pada lansia membutuhkan perawatan yang lebih intensif, beberapa cara yang direkomendasikan adalah:

1. Melembabkan Udara

Mengobati batuk lansia bisa dilakukan dengan membuat udara di sekitar rumah menjadi lebih lembab. Udara yang dilembabkan dengan humidifier terbukti cukup ampuh untuk membantu mengencerkan lendir dan dahak, sehingga lansia tak sering batuk-batuk.

2. Penuhi Asupan Cairan

Lansia yang mengalami batuk berkepanjangan bisa mengonsumsi air hangat alih-alih air dingin biasa. Suhu air yang hangat akan membantu melonggarkan hidung yang tersumbat, sehingga lendir yang membuat hidung dan tenggorokan tersumbat bisa lebih encer. Air hangat yang digunakan haruslah air biasa, bukan air yang dicampur dengan gula.

3. Konsumsi Makanan yang Bisa Meringankan Batuk

Makanan seperti lemon yang dicampur dengan madu, jahe, serta ginseng dinilai bisa membuat batuk jadi lebih ringan. Lansia bisa mengonsumsi teh dengan campuran bahan-bahan tersebut, sehingga tubuh jadi lebih hangat dan batuk kronis bisa berkurang.

Baca juga: Batuk Rejan, Penyebab, Cara Penularan, Gejala dan Pencegahan

4. Hindari Faktor Pemicu

Apabila lansia mengalami batuk berkepanjangan karena alergi, mengobatinya bisa dengan menghindari pemicu alergi. Misalnya, menjaga rumah agar bebas asap rokok, polusi, debu, maupun bulu. Lansia juga disarankan untuk menggunakan masker saat bepergian keluar rumah.

5. Mengonsumsi Prebiotik

Cara mengobati batuk lansia lainnya adalah mengonsumsi prebiotik. Prebiotik tak hanya bisa menjaga kesehatan pencernaan, konsumsi secara teratur juga bisa meningkatkan imun tubuh. Pilihan prebiotik yang bisa dikonsumsi adalah sup miso, yogurt, ataupun tempe.

Pengobatan untuk Batuk Lansia Berkepanjangan

Dokter seringkali menyarankan obat batuk yang bisa lansia konsumsi untuk meredakan gejala batuknya. Sebelum mengonsumsi obat-obatan ini, sebaiknya lakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk menghindari efek samping yang terjadi.

  • Steroid inhalasi untuk mengurangi peradangan pada saluran napas dan udara.
  • Pengobatan dengan antibiotik untuk mengobati batuk karena infeksi.
  • Pengobatan batuk menggunakan obat GERD untuk menetralkan asam lambung yang sering naik.
  • Obat bronkodilator untuk mengurangi batuk akibat PPOK, sehingga jalur napas menjadi lebih lebar.
  • Vaksinasi influenza tahunan untuk lansia yang berusia diatas 60 tahun untuk menjaga kesehatan.

Merawat lansia yang mengalami batuk berkepanjangan memang bukan perkara mudah. Selain menjaga kondisi kesehatan, lansia juga harus dipantau terkait apa saja yang dikonsumsi setiap harinya. Sehingga kemungkinan batuk berkepanjangan tidak membuat mereka kesulitan beraktifitas.

Ada berbagai cara mengobati batuk lansia, namun tak semua anggota keluarga mampu mendampingi lansia setiap harinya. Oleh karena itu, lansia yang sedang berada di kondisi ini disarankan menggunakan perawat atau caregiver.

Dengan kehadiran caregiver, lansia bisa mendapatkan pantauan kesehatan secara optimal setiap harinya. Manfaatkan layanan Caregiver ID untuk menghadirkan perawat profesional yang sudah berpengalaman guna menemani lansia yang sakit.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *