Kesehatan

10 Pemeriksaan Kesehatan untuk Lansia yang Sebaiknya Rutin Dilakukan

Kesehatan lansia yang terus menurun membuat lansia harus rutin melakukan pemeriksaan kesehatan atau medical check up. Pemeriksaan ini memiliki peran penting untuk menjaga kondisi kesehatan lansia agar tetap stabil. Apalagi jika lansia memiliki masalah atau gangguan kesehatan.

Bergantung pada tanda atau gejala spesifik yang mungkin muncul, pemeriksaan kesehatan untuk lansia bisa dilakukan secara mingguan, bulanan atau tahunan. Berikut adalah jenis-jenis pemeriksaan kesehatan yang sebaiknya lansia lakukan secara teratur.

Daftar Medical Check Up untuk Lansia

pemeriksaan kesehatan untuk lansia
Ilustrasi lansia yang melakukan pemeriksaan kesehatan (Sumber: Freepik)

1.    Pemeriksaan Tekanan Darah

Tekanan darah yang tinggi atau terlalu rendah bisa menganggu aktivitas lansia. Karena itu, lansia disarankan untuk melakukan pemeriksaan tekanan darah secara rutin, minimal satu tahun sekali. Jika tekanan darah stabil, kesehatan lansia pun jadi lebih terjaga.

2.    Pemeriksaan Berat Badan

Meski terlihat sederhana, berat badan lansia tetap harus diperhatikan dengan seksama. Penurunan atau kenaikan berat badan yang signifikan menandakan masalah kesehatan. Penurunan berat badan berlebih mengindikasikan kemungkinan infeksi, masalah tiroid atau kanker. Sedangkan penambahan berat badan menandakan masalah kesehatan seperti retensi cairan atau penyakit jantung.

3.    Pemeriksaan Darah

Tak hanya tekanan darah, pemeriksaan darah juga disarankan untuk lansia. Dalam pemeriksaan kesehatan untuk lansia ini, dokter atau perawat bisa mengidentifikasi masalah pendarahan, diabetes, atau gangguan tiroid. Bukan itu saja, pemeriksaan darah yang lebih lengkap juga bisa mendeteksi kemungkinan masalah jantung dini atau ginjal.

Baca juga: 7 Layanan Homecare yang Sesuai dengan Kebutuhan Pasien

4.    Pemeriksaan Fungsi Penglihatan

Penglihatan lansia memang cenderung menurun seiring bertambahnya umur. Walau begitu, lansia tetap harus melakukan pemeriksaan penglihatan. Pemeriksaan fungsi penglihatan yang dilakukan secara berkala bisa menghindari kemungkinan resiko memburuknya fungsi mata.

5.    Pemeriksaan Fungsi Pendengaran

Ketika melakukan pemeriksaan kesehatan untuk lansia, disarankan untuk sekaligus melakukan tes pendengaran. Meski lansia kerap mengalami masalah pendengaran, sebenarnya gangguan tersebut bisa diminimalisir, bahkan disembuhkan, jika mendapatkan pengidentifikasian serta penanganan sedini mungkin.

6.    Scan Kepadatan Tulang

Osteoporosis merupakan masalah kesehatan yang tak boleh diabaikan, terutama mereka yang berusia lanjut. Guna menghindari kemungkinan mengalami osteoporosis, lansia disarankan melakukan tes kepadatan tulang. Makin dini melakukan screening kondisi tulang, maka kemungkinan terkena osteoporosis bisa makin kecil.

7.    Pemeriksaan Gigi

Penyakit gigi dan gusi bisa mengintai siapa saja, terutama lansia yang kondisi kesehatan tubuhnya menurun. Tidak hanya gigi dan gusi, bagian mulut dan tenggorokkan juga perlu diperiksa lebih lanjut. Dengan melakukan pemeriksaan kesehatan untuk lansia di area gigi, kondisi area mulut bisa dijaga sebaik mungkin untuk menghindari masalah kesehatan.

8.    Pemeriksaan Status Kognitif dan Mental

Apabila diperlukan, lansia bisa melakukan pemeriksaan kognitif serta kesehatan mental untuk mencegah demensia atau depresi. Pemeriksaan ini dilakukan dengan modalitas sederhana, seperti Mini Mental State Examination (MMSE) atau Geriatric Depression Scale (GDS).

Baca juga: Kenali 5 Strategi Efektif Mencegah Penurunan Kognitif pada Lansia

9.    Pemeriksaan Kelengkapan Imunisasi

Tidak hanya balita yang dianjurkan untuk mendapatkan imunisasi lengkap, lansia pun harus diimunisasi atau vaksin untuk menghindari resiko penyakit infeksi. Beberapa jenis imunisasi yang harus diberikan kepada lansia adalah vaksin pnemunia, influenza, serta vaksin booster untuk mencegah difteri, tetanus atau batuk rejan.

10.  Pemeriksaan Kanker Kolorektal

Lansia disarankan untuk mendapatkan pemeriksaan kanker kolorektal. Pemeriksaan ini mencakup kolonoskopi, yakni memasukkan tabung panjang dengan kamera kecil ke dalam rektum. Dengan pemeriksaan ini, diagnois polip kanker bisa dilakukan lebih dini.

Kapan Pemeriksaan Kesehatan untuk Lansia Harus Dilakukan?

pemeriksaan kesehatan untuk lansia
Ilustrasi lansia yang sedang melakukan medical check up dengan perawat (Sumber: Freepik)

Jangan menunggu lansia sakit atau mengeluhkan gejala tertentu untuk melakukan pemeriksaan rutin. Lakukan pengecekan kondisi medis atau medical check up secara teratur, sehingga pendeteksian masalah kesehatan lansia bisa dilakukan lebih awal.

Melakukan medical check up bisa dengan menyesuaikan keperluan atau riwayat penyakit lansia. Beberapa lansia tak harus melakukan semua pemeriksaan kesehatan diatas, namun ada pula yang harus melakukan lebih banyak jika memiliki kondisi kesehatan khusus.

Baca juga: 6 Tips Perawatan Lansia di Rumah yang Aman dan Nyaman

Selama pemeriksaan, lansia atau anggota keluarga harus terbuka dengan riwayat obat yang dikonsumai dan berbagai keluhan gejala penyakitnya. Tidak hanya masalah kesehatan fisik, tapi juga berbagai gangguan emosional atau mental yang mungkin lansia miliki.

Pemeriksaan kesehatan untuk lansia memiliki banyak manfaat untuk dilakukan. Apabila tak bisa datang ke rumah sakit, anggota keluarga bisa mendatangkan perawat untuk melakukan medical check up. Perawat yang professional akan memberikan layanan terbaik untuk memastikan lansia tetap sehat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *